Materi Pengantar Akuntansi : Perusahaan Dagang

 Apa sih yang dimaksud dengan perusahaan dagang ??? Perusahaan dagang merupakan suatu Kegiatan usahanya melakukan suatu pembelian barang untuk dijual kembali tanpa adanya proses produksi (mengolah/mengubah bentuk). Untuk lebih jelasnya lagi marilah simak ulasan yang ada dibawah berikut ini.

                                               Sumber gambar : annisael.com


Pengertian Perusahaan Dagang

  • Secara umum, perusahaan dagang merupakan perusahaan yang aktivitas utamanya membeli, menyimpan dan menjual kembali barang dagang tanpa memberikan nilai tambah terhadapnya. Yang dimaksud nilai tambah berupa mengolah atau mengubah bentuk atau sifat barang, sedemikian rupa sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.
  • Perusahaan dagang, dalam suatu aktivitas operasionalnya mendapatkan pendapatan, namun pendapatan yang didapatkan berasal dari transaksi jual beli barang. Perusahaan dagang mempunyai aktivitas utama dengan memperjual belikan barang dagangannya yang berupa bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi. Selain dari itu, barang yang diperdagangkan berupa dari hasil pertanian, perkebunan, hasil hutan, dan barang hasil industri pengolahan (manufacture).

Ciri-Ciri Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang bisa dibedakan dari jenis lain dengan melihat ciri-ciri khusus yang melekat dalam suatu perusahaan dagang. Ciri-ciri perusahaan dagang yaitu sebagai berikut :

  1. Pendapatan utamanya berasal dari penjualan barang dagangan.
  2. Biaya utamanya berasal dari harga pokok barang yang terjual dan biaya usaha lainnya.
  3. Dalam akuntansinya terdapat akun persediaan barang dagangan.
  4. Sebagai perantara antara produsen dan konsumen.
  5. Antara barang yang dibeli dan barang yang dijual sama atau tidak ada perubahan.
  6. Tujuan utamanya mencari laba dengan cara menjual dagang dengan harga lebih tinggi dibandingkan dengan harga belinya.

Dari ciri-ciri perusahaan dagang tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan utama perusahaan dagang adalah jual-beli.


Jenis-Jenis Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang dikelompokkan menjadi dua yaitu sebagai berikut :

1. Jenis-Jenis Perusahaan Dagang Berdasarkan Produk Yang Diperdayakan

  • Perusahaan Dagang Barang Produksi, yaitu suatu perusahaan yang memperdagangkan produk bahan-bahan baku (raw material) yang sebagai bahan dasar dalam pembuatan produk atau alat-alat produksi untuk menghasilkan sebuah produk lain. Seperti kayu gelondongan dan mesin gergaji.
  • Perusahaan Dagang Barang Jadi, yaitu suatu perusahaan yang memperdagangkan sebuah produk final atau dalam bentuk akhir yang siap untuk dipergunakan manusia. Seperti buku,sepatul, televisi dan lain-lain.

2. Jenis-Jenis Perusahaan Dagang

Berdasarkan Macam Konsumen Yang Terlibat :

  • Perusahaan Dagang Besar (Wholesaler),yaitu perusahaan yang secara langsung membeli suatu produk dari pabrik dalam jumlah yang besar. Perusahaan kemudian menjual barangnya ke sebagian pedagang dengan sebuah perantara yang volume penjualan yang cukup besar. Contohnya : Grosir
  • Perusahaan Dagang Perantara (Middleman), yaitu suatu perusahaan yang membeli barang dalam partai besar untuk dijual kembali ke pengecer dalam jumlah sedang. Contohnya : subgrosir.
  • Perusahaan Dagang Pengecer (Retailer), yaitu suatu perusahaan yang langsung berhubungan dengan konsumen. Konsumen bisa membeli secara eceran atau produk yang ditawarkan. Retailer sering kita lihat di lingkungan kita. Contohnya : warung, kios daContoh Transaksi Perusahaan Dagang dengan Syarat Penyerahan Barang dan Syarat Pembayaran
Jan 5Dibeli barang dagang seharga Rp. 5.500.000,- dari PT. Jujur Surabaya, dengan syarat 2/10 n/30 Faktur Nomor 017. Ongkos angkut barang Rp. 250.000,- FOB Shipping point.
Jan 8Dijual barang dagang Rp. 7.000.000,- kepada Fa. Jujur Bandung Faktur Nomor 008 syarat EOM.
Jan 9Dikirimkan kembali barang dagang yang dibeli tanggal 5 Januari lalu seharga Rp. 500.000,- karena rusak.
Jan 10Diterima kembali barang dagang yang telah dijual tanggal 8 Januari lalu seharga Rp. 1.000.000,- karena mutunya tidak sesuai dengan pesanan.
Jan 11Dilunasi Faktur pembelian Nomor 017 tanggal 5 Januari yang lalu atas PT. Jujur Surabaya.
Jan 15Diterima pelunasan Faktur Nomor 008 dari Fa. Jujur tanggal 8 Januari yang lalu.

Contoh di atas adalah transaksi yang ditulis dalam bentuk catatan kejadian. Bagaimana bentuk penulisannya bila dibuat dalam bukti transaksi?. Baiklah, Anda dapat pelajari contoh berikut ini dalam bentuk bukti transaksi pada perusahaan “UD. JAYA” Jakarta Jl. Baru 225 Jakarta.

Untuk memahami syarat penyerahan barang dan syarat pembayaran dalam perjanjian jual beli, kerjakan latihan berikut ini!.

  1. Apakah artinya syarat : n/60
    2. Apakah artinya syarat : 4/10 2/15 n/30
    3. Transaksi:
a.Pembelian barang dagang tanggal 2 Februari 2000 seharga Rp. 2.000.000,- dengan syarat EOM. Tanggal berapakah batas paling lambat pembayaran faktur pembelian tersebut?
b.Tanggal 14 Maret 2000 Penjualan barang dagang Rp. 3.000.000,- dengan syarat 3/10 n/40. Tanggal 30 Maret diterima pelunasannya. Apakah ada potongan yang diperhitungkan? Jelaskan secara singkat!
c.Tanggal 21 Januari 2000 pembelian barang dagang Rp. 5.000.000,- dengan syarat 4/10 n/60. Tanggal 25 Januari 2000 terjadi retur pembelian Rp. 1.000.000,- Bila tanggal 30 Januari 2000 faktur tersebut dilunasi apakah ada potongan yang diperhitungkan? Jelaskan secara singkat!

Setelah Anda mencoba mengerjakan latihan 3 di atas, apakah ada kesulitan? Jika tidak, bagus! Jika masih merasa ada kesulitan maka Anda dapat melihat dan memeriksa kesulitan itu dengan cara mencocokan pekerjaan Anda dengan kunci jawaban yang tersedia di bawah ini.

Jawaban Latihan 3

1.n/60 artinya, dengan syarat ini faktur harus dilunasi paling lambat 60 hari setelah terjadinya penyerahan barang dan jumlah yang dibayar adalah jumlah akhir yang tertera dalam faktur.
2.4/10 2/15 3/30 artinya, dengan syarat ini dinyatakan bahwa apabila melunasi faktur dalam waktu 10 hari setelah tanggal transaksi diberikan potongan 4 %, dan apabila pelunasannya antara 11 hari sampai 15 hari dari tanggal transaksi diberikan potongan 2 %, sedangkan batas pelunasan paling lambat adalah 30 hari setelah tanggal transaksi.
3.a.     Batas pembayaran paling akhir faktur adalah tanggal 29 Februari tahun 2000, karena Februari 2000 umurnya 29 hari.

b.     Tidak mendapat potongan, karena masa mendapat potongan adalah 10 hari setelah tanggal transaksi (14 Maret 2000), sehingga batas mendapatkan potongan adalah pada tanggal 24 Maret 2000.

c.     Mendapat potongan sebesar 4 %, karena pelunasan faktur tersebut masih dalam masa potongan. Batas masa potongan adalah 10 hari setelah tanggal 21 Januari yaitu tanggal 31 Januari 2000, sedangkan pelunasannya dilakukan tanggal 25 Januari 2000.


Kegiatan Utama Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang memilki kegiatan utama sebagai berikut:

  1. Pembelian. Kegiatan pembelian pada perusahaan dagang meliputi pembelian aktiva perusahaan, pembelian barang dagang, dan pembelian barang lainnya yang berkaitan dengan kegiatan usaha tersebut.
  2. Pengeluaran uang. Pengeluaran uang digunakan untuk membeli barang dan jasa, membayar pajak, melunasi utang, beban-beban, dan lain-lain.
  3. Penjualan. Perusahaan menjual barang dagang, maka perusahaan akan memperoleh pendapatan.
  4. Penerimaan uang. Penjualan barang dagang akan di ikuti dengan penerimaan uang. Transaksi penerimaan uang di dapat dari pelunasan piutang, penjualan barang dagang, dan lain-lain.

Macam-macam Transaksi Perusahaan Dagang


Macam transaksi yang sering terjadi dalam perusahaan dagang, antara lain:

  1. Pembelian barang dagan secara kredit
  2. Pembelian barang dagang secara tunai
  3. Retur pembelian
  4. Potongan pembelian
  5. Beban angkut pembelian
  6. Penjualan barang dagang secara kredit
  7. Penjualan barang dagang secara tunai
  8. Retur penjualan
  9. Potongan penjualan

Syarat Pembayaran dalam Perdagangan

Setiap hari perusahaan melakukan banyak sekali transaksi jual beli dalam jumlah besar. Bahkan mungkin jutaan atau miliaran rupiah. Itulah mengapa menjadi kurang praktis bila perusahaan harus melakukan transaksi jual beli secara tunai, dan akan lebih baik dalam bila perusahaan itu melakukan transaksi secara kredit. Maka, dalam dunia perdagangan harus mengenal syarat-syarat pembayaran secara kredit, sebagai berikut:

  1. 3/10, n/60, berarti apabila pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari sejak tanggal jual beli, maka akan diberikan potongan sebesar 3% dan apabila tidak memanfaatkan potongan tersebut, maka pembayaran dilakukan selambat-lambatnya 60 hari sejak tanggal transaksi jual beli dan tanpa potongan (diskon).
  2. n/30, berarti pembayaran dilakukan selambat-lambatnya 30 hari sejak tanggal transaksi jual beli.
  3. EOM (End of Month), berarti harga neto faktur harus di bayar pada akhir bulan.

PENCATATAN TRANSAKSI KE JURNAL UMUM

  • Pembelian Barang Dagang

Pembelian barang dagang dapat dilakukan secara tunai maupun kredit.

  • Pembelian Barang Dagang Secara Tunai

Pembelian barang dagang secara tunai mengakibatkan akun kas berkurang dan akun pembelian akan bertambah. Transakasi ini akan dicatat pada jurnal umum dengan mendebet akun pembelian dan mengkredit akun kas.

Contoh: pada tanggal 9 Maret 2008, dibeli barang dagang dari Toko Fajar Jaya seharga Rp 750.000,00. Maka akunnya adalah:

TanggalketeranganRefDebetKredit
20089PembelianRp 750.000,00
Maret         KasRp 750.000,00
  • Pembelian Barang Dagang Secara Kredit

Pembelian barang secara kredit mengakibatkan saldo akun utang akan bertambah dan akun pembelian bertambah. Transaksi ini akan dicatat pada jurnal umum dengan mendebet akun pembelian dan mengkredit akun utang.

Contoh: Pada tanggal 13 April 2008, dibeli barang dagang dari Toko Mulya Abadi seharga Rp 900.000,00 dengan syarat 2/10, n/30.

Maka akunnya adalah:

TanggalketeranganRefDebetKredit
200813PembelianRp 900.000,00
April         Utang dagangRp 900.000,00
  • Retur Pembelian

Retur pembelian dan pengurangan harga adalah akun untuk mencatat pengembalian sebagian atau seluruh barang yang telah dibeli oleh perusahaan kepada pihak penjual. Transaksi ini terjadi antara lain kerena perusahaan menerima barang itu dalam keadaan rusak atau tidak sesuai dengan pesanan.

Jika pembelian dilakukan secara tunai maka retur pembelian akan mengakibatkan akun kas bertambah dan retur pembelian dan pengurangan harga bertambah. Sementara itu, jika pembelian dilakukan secara kredit maka retur pembelian mengakibatkan akun utang dagang berkurang dan akun retur pembelian dan pengurangan harga bertambah.

Pada pembelian secara kredit, retur pembelian oleh pembeli akan diikuti oleh pengiriman nota debet kepada penjual. Pengiriman nota debet unuk memberitahukan kepada penjual bahwa akun penjual (utang dagang) tersebut telah didebet, sebesar nilai barang yang dikembalikan tersebut.

Contoh: Pada tanggal 24 April 2008, dikirim nota debet kepada Toko Kharisma atas pembelian barang dagang pada tanggal 13 April 2008 seharga Rp 150.000,00.

Maka akunnya adalah:

TanggalketeranganRefDebetKredit
200824 Utang dagangRp 150.000,00
April         Retur pembelian dan       pengurangan hargaRp 150.000,00
  • Potongan Pembelian

Potongan pembelian diperoleh apabila pembayaran dilakukan sesuai dengan syarat pembayaran tertentu. Potongan pembelian mengakibatkan akun utang dagang berkurang. Akun kas tetap, dan akun potongan pembelian bertambah. Transaksi akan dicatat pada jurnal umum dengan mendebet akun utang dagang dan mengkredit akun kas dan akun potongan pembelian.

Contoh: Pada tanggal 28 April 2008, dibayar kepada Toko Mulya Abadi atas pembelian barang dagang pada tanggal  13 April 2008 sebesar Rp 900.000,00 dengan syarat 2/10, n/30.

Maka akunnya adalah:

TanggalketeranganRefDebetKredit
200828 Utang dagangRp 900.000,00
April         Kas

Potongan pembelian*)

Rp   18.000,00

Rp 882.000,00


  1. Beban Angkut Pembelian

Beban angkut pembelian tergantung pada syarat penyerahan barang. Syarat penyerahan barang memuat persetujuan atau kesepakatan antara pembeli dengan penjual mengenai tempat serta tanggung jawab atas barang yang akan diserahterimakan. Dengan kata lain, syarat ini siapa yang akan menanggung beban angkut dan risiko atas barang tersebut, mulai dari gudang penjual sampai gudang pembeli. Macam-macam syarat penyerahan barang antara lain sebagai berikut:

  • Free on Board (FOB) Shipping Point atau Prangko Gudang Penjual

Prangko gudang penjual menyatakan bahwa semua beban dan tanggung jawab atas barang sudah beralih kepada pembeli sejak barang itu keluar dari gudang penjual. Itulah mengapa saat barang keluar dari gudang penjual, transaksi jual beli barang sudah berlaku dan pembukuannya sudah dapat dilakukan oleh masing-masing pihak, meskipun bagi pembeli barang tersebut belum masuk ke gudang.

Contoh: Pada tanggal 1 Mei 2008, dibeli barang dari CV Indah Bakti, Surabaya, seharga Rp 3.500.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 dan di bayar tunai beban angkut pembelian sebesar Rp 200.000,00.

Maka transaksi tersebut mengakibatkan akun pembelian bertambah Rp 3.500.000,00, dan akun kas berkurang Rp 200.000,00, akun utang dagang bertambah Rp 3.500.000,00, dan akun beban angkut pembelian bertambah Rp 200.000,00. Maka jurnalnya sebagai berikut.

TanggalKeteranganRefDebitKredit
20081PembelianRp 3.500.000,00
MeiBeban angkut pembelianRp    200.000,00
            KasRp    200.000,00
            Utang dagang*)Rp 3.500.000,00

*) Pembelian barang dagang dari CV Indah Bekti, Surabaya, pada tanggal 1 Mei 2008

  • FOB Destination Point atau Cost and Freight (C&F) atau Prangko Gudang Pembeli

Pada perangko gudang pembeli, penyerahan barang dan tanggung jawab atas barang itu diserahterimakan di gudang pembeli, sehingga penjual harus menanggung beban angkut dan risiko atas barang tersebut sampai tiba di tangan pembeli atau tempat yang disetujui bersama. Dengan demikian, pembukuan transaksi jual beli itu dilakukan apabila barang itu telah sampai di tempat tujuan atau di gudang pembeli. Pembeli di sini tidak perlu mengetahui berapa besar beban angkut pembelian dan hanya mengetahui berapa besar beban angkut pembelian dan hanya membukukan sebesar harga barang yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

Contoh: Pada tanggal 4 Mei 2008, dibeli barang dari PT Putet Co. seharga Rp 5.000.000,00 dengan syarat 1/10, n/60.

Maka, transaksi diatas tidak memperlihatkan berapa besar beban angkut pembelian karena telah ditanggung oleh penjual. Jadi bagi pembeli, akun pembelian bertambah Rp 5.000.000,00 dan akun utang dagang bertambah Rp 5.000.000,00.

Maka jurnalnya adalah.

TanggalKeteranganRefDebitKredit
20081PembelianRp 5.000.000,00
Mei            Utang dagang*)Rp 5.000.000,00

*) Pembelian barang dagang dari PT Putet Co. Per 4 Mei 2008

  1. Penjualan Barang Dagang

Penjualan merupakan kegiatan utama setiap perusahaan dagang. Melalui penjualan, perusahaan dagang memperolah pendapatan sehingga  dapat memperoleh laba. Penjualan dapat dilakukan secara tunai maupun kredit.

  • Penjualan Barang Dagang Secara Tunai.

Penjualan barang secara tunai mengakibatkan akun kas dan penjualan bertambah. Transaksi ini akan dicatat pada jurnal umum dengan mendebet akun kas dan mengkredit akun penjualan.

Contoh: pada tanggal 2 Mei 2008, dijual barang dagang kepada Toko Jaya Abadi, Jakarta dengan tunai seharga Rp 6.000.000,00

Maka Transaksi tersebut akan dibukukan sebagai berikut.

TanggalKeteranganRefDebitKredit
20082KasRp 6.000.000,00
Mei            PenjualanRp 6.000.000,00
  • Penjualan Barang Dagang Secara Kredit.

Penjualan barang dagang secara kredit mengakibatkan akun piutang dagang bertambah dan akun penjualan juga bertambah. Transaksi ini akan di catat pada jurnal umum dengan mendebet akun piutang dagang dan mengkredit akun penjualan.

Contoh: pada tanggal 4 Mei 2008, dijual barang dagang seharga Rp 5.500.000,00 secara kredit kepada Toko Madiun dengan syarat pembayaran 2/10, n/30.

Maka transaksi tersebut akan dibukukan sebagai berikut.

TanggalKeteranganRefDebitKredit
20084Piutang dagangRp 5.500.000,00
Mei            PenjualanRp 5.500.000,00
  • Retur Penjualan dan Pengurangan Harga

Retur penjualan dan pengurangan harga merupakan akun untuk mancatat penerimaan kembali sebagian atau seluruh barang yang telah terjual, dari konsumen kepada perusahaan. Transaksi ini terjadi antara lain karena konsumen menerima barang iti dalam keadaan rusak atau tidak sesuai dengan pesanan.

Jika penjualan dilakukan secara tunai maka retur penjualan mengakibatkan akun kas berkurang dan akun retur penjualan dan pengurangan harga bertambah. Jika penjualan dilakukan secara kredit maka retur penjualan mengakibatkan akun piutang berkurang dan akun retur penjulan dan pengurangan harga bertambah.

Pada pembelian secara kredit, retur penjualan oleh penjual akan diikuti oleh pengiriman nota kredit kepada pembeli. Pengiriman nota kredit ini untuk memberitahukan bahwa akun pembeli (piutang dagang) telah dikredit sebesar nilai barang yang dikembalikan tersebut.

Contoh: Pada tanggal 7 Mei 2008, dikirim nota kredit kepada Toko Madiun atas penjualan barang dagang pada tanggal 4 Mei 2008 seharga Rp 250.000,00

Maka transaksi ini akan dibukukan pada jurnal umum sebagai berikut.

TanggalKeteranganRefDebitKredit
20087Returpe njualan dan pengurangan hargaRp 250.000,00
Mei            Piutang dagangRp 250.000,00
  • Potongan Penjualan

Potonan penjualan adalah biasa dalam dunia bisnis. Potongan penjualan terjadi antara lain karena pembeli memanfaatkan syarat pembayaran tertentu, sehingga pembeli itu mendapatkan potongan harga. Potongan penjualan dengan demikian akan mengurangi akun kas. Transaksi ini akan dicatat pada jurnal umum dengan mendebet akun kas dan akun potongan penjualan dan mengkredit akun piutang dagang.

Contoh: Pada tanggal 9 Mei 2008, diterima pembayaran dari Toko Madiun atas penjualan barang dagang pada tanggal 4 Mei 2008 seharga Rp5.500.000,00 dengan syarat 3/10, n/30.

Maka Toko Madiun dalam hal ini telah memenuhi syarat pembayaran sebagaimana tertera diatas, sehingga mendapatkan potongan harga sebesar 3% dari harga jual.

Transaksi ini akan dibukukan pada jurnal umum sebagai berikut.

TanggalKeteranganRefDebitKredit
20082KasRp 5.092.500,00
MeiPotongan penjualan*)Rp 157.500,00
           Piutang dagangRp 5.250.000,00



BUKTI-BUKTI TRANSAKSI

Dalam melakukan setiap transaksi, perusahaan harus membuat bukti-bukti transaksi. Bukti-bukti transaksi ini akan dijadikan dasar dalam pembuatan jurnal. Bukti-bukti tersebut diotorisasi atau ditandatangani oleh pegawai yang berwenang atas transaksi tersebut. Hal ini dilakukan agar mencegah terjadinya penyelewengan dana dalam perusahaan. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa setiap transaksi yang terjadi memang dilakukan atas dasar kepentingan perusahaan.

Bukti-bukti transaksi terdiri atas:

  1. Faktur. Faktur merupakan bukti penghitungan penjualan kredit yang diberikan penjual kepada pembeli. Oleh karena itu, faktur memuat banyaknya barang yang dibeli dikalikan dengan harga satuan. Faktur terdiri atas rangkap dua. Faktur yang asli diberikan kepada pembeli sedangkan salinan (copy) faktur disimpan penjual. 



  1. Memo Debit. Memo debit adalah memo yang dikirim pembeli kepada penjual atas pengembalian barang yang rusak, tidak sesuai pesanan, atau harga barang tidak sesuai dengan perjanjian. Memo ini dinamakan memo debit karena dengan mengirim memo ini, pembeli, akan mendebit akun utang dagangnya.



  1. Memo Kredit. Memo kredit adalah memo yang dibuat oleh penjual karena penjual menerima pengembalian barang dari pembeli. Memo kredit dikirimkan penjual kepada pembeli.


  1. Bukti Kas Masuk. Bukti kas masuk adalah bukti yang dibuat perusahaan atas penerimaan kas. Bukti kas masuk dibuat misalnya pada saat perusahaan menerima pelunasan piutang dari pembeli.


  1. Bukti Kas Keluar. Bukti kas keluar adalah bukti yang dibuat perusahaan atas pengeluaran kas yang berhubungan dengan pembelian. Bukti kas keluar dibuat misalnya pada saat perusahaan melunasi utangnya kepada penjual.



  1. Voucher. Voucher adalah bukti yang dibuat perusahaan atas pengeluaran kas yang tidak berhubungan dengan pembelian. Voucher bias digunakan untuk transaksi internal maupun ekternal. Misalnya, voucher dibuat saat perusahaan membayar gaji karyawan, membayar biaya transportasi atas penjualan dan pembelian, dan sebagainya.



Itulah Ulasan tentang Pengertian, Ciri Dan Jenis Perusahaan Dagang Beserta Contohnya Terlengkap.  Semoga apa yang diulas diatas bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan terimakasih.








Referensi:

buku pengantar akutansi 1 carl.s warren/james m.reeve jonathan e,duchac/ersa tri wayuni amir abadi jusuf

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Materi Pengantar Akuntansi : Perusahaan Dagang"

Posting Komentar